Minggu, 06 Januari 2013

sebuah cerita asam manis biroro malino


Sesuatu yang WOW di penghujung tahun
Akhir tahun 2012, sebuah hal yang belum terbayangkan sebelumnya diamanahkan pada diriku. Sore itu, tepatnya tanggal 7 desember 2012 saya ditunjuk menjadi ketua panitia musyawarah besar UKM KSR PMI UIN XVI. Sebuah jabatan dalam kepanitiaan yang sangat saya hindari. Namun, apalah daya meski terpaksa, amanah yang diberikan harus dijalankan dengan rasa tanggung jawab.
Persiapan untuk mubes kali ini terasa berat. Kenapa?? Selain karena senior-senior sibuk ikut pelatihan, masalah finansial mejadi batu sandungan bagi kepanitiaan. Namun, salah satu anggota yang begitu bersemangat, Unhy dengan begitu gigih memutar otak mencari cara agar bisa menutupi dana awal yang diperlukan kepanitiaan. Dengan dibantu beberapa anggota, akhirnya kami mulai beraksi mulai dari menjual nasi kuning, gorengan, kue yang otomatis harganya pasti selangit (yang biasa penggalangan so pasti mengerti hehehehehe).  Dan akhirnya dana yang terkumpul lumayanlah buat makan bareng (nah lo kok mau dijadiin traktiran).  Setelah seminggu konsen dengan penggalangan dana, sekarang saatnya sekretaris, sebut saja namanya kiki cihuyy memainkan jari jemarinya dalam hal persuratan dan tentu saja berkolaborasi dengan ketupat (mau lagi eksis ketupat). Berlalu lalang ke rektorat dan kantor markas cabang PMI kota Makassar dan markas daerah PMI sudah menjadi hal yang biasa sampai-sampai ini muka sangat familiar disana (yah, bisalah nanti jadi penerus lo ada yang pensiun*ngarep)
Selama proses kepanitiaan yang begitu menguras emosi dan tenaga satu hal yang unik dan tak pernah terlupakan. Pernah membayangkan seperangkat alat dapur umum pmi yang begitu besar diangkut dengan sebuah motor Jupiter mx baru dan motor vega zr setengah baru? Nah, momen unforgettable hanya bisa dilakukan oleh 3 pemeran utama. Dua wanita tangguh dan seorang lelaki gagah dan nggak ada malunya membawa alat DU itu dari jl lanto dg pasewang menuju kampus 1 yang berjarak sekitar 8 km. menurut kesaksian pelaku yang didengarkan langsung oleh penulis mereka bagaikan miss universe. Yah, semua mata tertuju pada mereka. Btw apa sih motif utamanya? Masalah klasik itu lagi ternyata pemicunya. “MONEY”. Daripada uang sejumlah Rp. 50 rb diambil sopir pete-pete mending dipakai buat kas kepanitiaan katanya. Saya sangat salut pada rekan-rekan volunteer yang begitu “WOW” kalo kata anak alay jaman sekarang.

Dan alhamdulilah acara mubes ini berjalan lancar meskipun ada beberapa barang yang kelupaan di malino sana. Meski beberapa panitia agak kecewa pada saat mubes namun itu tidak mengurangi rasa cinta kepada UKM tercinta, UKM  KSR PMI UNIT 107 UIN ALAUDDIN MAKASSAR.  Apalagi setelah mubes kita dapat berlibur dan merefresh otak dengan melihat lukisan Ilahi yang begitu indah. Keindahan malino dan air terjun biroro yang masih perawan dan jarang terjamah tangan manusia memikat hati siapapun yang menapak kaki disana. Dan akhirnya semoga dengan semangat kebersamaan ini takkan berhenti disini yang nantinya kita ciptakan kader yang berdedikasi pada organisasi itu sendiri. Salam hangat dari ketupat mubes.  I’M THE VEIN
Beberapa hasil jepretan foto dari kamerawan dan kamerawati kami…….



               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar