Selasa, 19 November 2013


PERAWAT FORENSIK, BIDANG KHUSUS TERBARU KEPERAWATAN DI INDONESIA

Berbicara tentang forensik, sebagian besar dari kita yang terlintas dipikirannya biasanya sesuatu yang berhubungan dengan mayat, kasus pembunuhan, otopsi  serta hal-hal yang dianggap menyeramkan.  Dalam beberapa tahun terakhir ini, kasus-kasus kejahatan semakin marak terlihat di pemberitaan media baik cetak maupun elektronik.  Ilmu forensik sedikit banyak memiliki peranan tersendiri dalam kasus-kasus kejahatan.
Forensik menurut kamus kedokteran Taber (2009) berarti “yang berkaitan dengan hukum”. Forensik biasanya selalu dikaitkan dengan tindak pidana (tindak melawan hukum). Dewasa ini dalam penyelidikan tindak kriminal merupakan suatu keharusan menerapkan pembuktian dan pemeriksaan bukti fisik secara ilmiah. Disinilah peran penting dari ilmu forensik dalam kasus-kasus pidana.
Dunia forensik di Indonesia masih dipegang khusus oleh dokter. Dokter sendiri merasa kewalahan dan perlu partner kerja dalam menghadapi kasus-kasus forensik yang ditangani. Hal ini seperti pengakuan dari dr.Eko Yunianto,Sp.F.,MH.Kes dalam seminar internasional keperawatan dengan tema “Forensic Nursing for Health Professional Indonesia In Globalization Era” yang diadakan prodi keperawatan UIN Alauddin Makassar yang pertama kali diadakan di Indonesia. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan setidaknya harus melihat kesempatan ini. Selain itu, salah satu pakar keperawatan forensik yang datang jauh dari kanada, Muh. Arsyad Subuh., S.Kp. M.Scn, Ph.D. beliau merupakan salah satu peneliti forensic nursing di School of Nursing University of Ottawa.

Dalam pemaparan materi yang dibawakannya dihadapan kurang lebih 1500 peserta seminar, perbedaan mendasar dari kedokteran forensik dan keperawatan forensik yakni dokter lebih fokus pada korban dan biasanya sering mengabaikan aspek psiko-sosial-spriitual klien. Adapun perawat forensik dalam penerapannya selain melakukan pemeriksaan fisik  juga sangat memperhatikan aspek psiko-sosial-spritual. Peran perawat forensik memberikan asuhan keperawatan kepada korban dan keluarganya serta masyarakat umum. Di UGD misalnya, perawat memberikan asuhan keperawatan bagi korban kekerasan, pelecehan, perkosaan, luka-luka akibat kasus pidana. Mereka berpartisipasi dalam penyelidikan tindak pidana dan kasus-kasus hukum di lokasi perkara dan di masyarakat. Perawat forensik bekerja sama dengan penegak hukum untuk mengumpulkan bukti kejahatan, kecelakaan dan kematian. Keperawatan forensik masih terbilang baru di Indonesia. Perlu perhatian khusus agar bidang keahlian yang terbilang baru di dunia keperawatan indonesia dapat berkembang. Di Amerika serikat dan Kanada Keperawatan forensik sudah berkembang pada tahun 1992. Saat ini, perawat Amerika, Kanada, Australia dan beberapa negara lainnya banyak melirik ilmu forensik. Bagaimana tidak, gaji yang perawat forensik di Amerika dan Kanada berkisar antara 25 sampai 400 dollar perjam. Tentu hal ini sangat menggiurkan bukan? Ada yang berminat jadi detektif dan mengungkap kejahatan? Yah, hitung-hitung jadi “KW2”nya detektif conan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar